Diposkan pada Tantangan Menulis

Lelah dan Lelap

Di sini pada akhirnya aku berhenti

Menunggu bersama lelah seorang diri

Di sini akhirnya aku terduduk

Melamunkan diri yang tengah pilu

.

Kutatap sang langit

Memegahkan malam dengan gelap

Menghiasnya bintang berkelap-kelip

Juga bulan yang selalu pucat

.

Dalam keremangan kuresapkan lelah

Meniupkan semangat perlahan-lahan

Kupejamkan mata demi nikmati senyap

Asalkan tidak sampai diri ini terlelap

.

Satu detik, dua detik

Waktu bergulir begitu cepat

Malam kian larut kini

Dan sudah waktunya aku kembali

.

Sekalipun lelah ini belum cukup terobati

Namun, sang waktu tak akan mau berhenti

Sekalipun penat masih melingkupi diri

Tak dapat aku lakukan lagi selain bangkit

.

Terseret tertatih kaki ini melangkah

Mengupayakan tenaga terakhir

Sampai di tempat peristirahatan

Kurebahkan tubuh ini

.

Tak ada langit bertabur bintang di pelupuk mata

Hanya ada lampu kuning menemani

Juga genting berwarna kelam

Lebih suka menyendiri

.

Namun, secepat matahari terbit

Secepat itu pula lelap menghampiri

Berharap lelah berganti kala pagi

Bukannya makin penat dan suntuk hati

.

Gresik, 26 Juli 2017

Rizcha Mawadah

Penulis:

Penggila Buku Penimbun Buku Elf Clouds String Yesung and Henry Fans Everlasting Friends of Super Junior

2 tanggapan untuk “Lelah dan Lelap

Tinggalkan komentar