Ketika menantang diri sendiri tanpa teman, rasanya hambar seperti masakan kurang bumbu.
Kategori: Non Fiksi
Untuk Aku di Masa Depan
Untuk aku lima / sepuluh / lima belas tahun yang akan datang
Pria Favoritku
Aku bukanlah manusia sempurna yang super baik. Namun, tidak ada salahnya kan berharap dapat mendapatkan pasangan yang baik. Yah, sekalipun aku sudah mendapatkannya.
Yesung Oppa
Tidak ada manusia lain yang ingin kutemui selain Oppa. Kenapa? Karena aku belum pernah menatap wajahnya secara langsung sejak pertama kali aku menaruh hati. Pria yang paling banyak menciptakan inspirasi ketika aku jatuh terpuruk karena anggapan aneh soal hobiku. Pria yang membawaku ke awang-awang sekalipun banyak pihak juga yang membuatku jatuh. Aku hanya ingin meneriakkan ‘Oppa’ sekencang-kencangnya kepada pria ini. Hanya untuk berterima kasih karena ia sudah menjadi tempatku menyampah soal kisah-kisah yang ingin kuungkapkan. Namun, hanya dia dan karakter gadis ciptaanku yang cocok. Lanjutkan membaca “Yesung Oppa”
Meminjamkan Buku
Setelah tulisan yang menjelaskan bahwa aku protektif, aku akan menceritakan pengalaman akibat keprotektifanku.
Keprotektifanku
Aku begitu protektif pada benda milikku ataupun teman, bahkan orang-orang yang dekat denganku. Seringkali ada kecemburuan yang tak perlu ketika ada seseorang yang lebih tau soal teman dekatku. Namun, seiring berjalannya waktu, aku selalu menenangkan diriku, bahwa hidup orang lain tak melulu soal aku. Lanjutkan membaca “Keprotektifanku”
Heebumku
Seumur hidupku aku nggak pernah memelihara binatang. Kenapa? Karena ibuku nggak suka rumahnya kotor. Kalau disuruh memilih binatang untuk diperlihara, aku memilih kucing, kucing, kucing, kucing, dan kucing. Sepanjang aku hidup, binatang satu itu saja yang mampu menarik perhatianku begitu besar. Jadi, aku merasa tak mau binatang memilih yang lain. Lanjutkan membaca “Heebumku”
Perkenalanku
Halo. Anyeonghaseyooo. Salam kenal. Aku Rizcha Mawadah, boleh dipanggil Cha atau Rizcha. Dulu aku dilahirkan di Surabaya tanggal 10 Mei, tetapi saat ini aku tinggal di Gresik dengan Pria Halalku. Aku mencintai dunia menulis sejak SMP dan sejak saat itu juga aku mulai menorehkan pena sekalipun tak pernah masuk media. Jamanku SMP hidupku tidak sebaik sekarang, belum ada koneksi internet atau ponsel yang memadai seperti saat ini. Sekarang, kini, aku mencoba meraih mimpiku sejak lama itu sekali lagi. Aku berusaha menumbuhkan semangat perlahan-lahan. Bahkan aku nekat meninggalkan pekerjaanku untuk memulai karir di dunia menulis ini. Lanjutkan membaca “Perkenalanku”
Misteri 31033004
Sudah berapa lama ia mendedikasikan diri dalam pekerjaannya. Sudah berapa banyak hal yang ia korbankan demi menomersatukan pekerjaannya. Namun semua itu seakan tak berharga. Semua usahanya berbalik mengkhianatinya, membiarkan dirinya tenggelam dalam jurang rasa sakit, menceburkan dirinya dalam kolam luka hati. Kecewa, tentu saja ia kecewa. Marah, sudah pasti itu yang ia rasakan. Tapi adakah artinya sebuah protes, kala omelan-omelannya hanya dianggap gurauan belaka.
Kilas Balik
Di kamar kecil ini aku sering menggoreskan pena. Dalam ruang penuh kenangan ini aku selalu mengukirkan kisah. Dahulu, sebelum kamar ini tercipta sebagai ruang pribadiku, aku mendapati tempat untukku berkeluh kesah di bagian depan rumah. Bersama radio, bersama timbunan buku pelajaran, bersama timbunan kertas dan buku bertuliskan tulisan penuh tragedi dariku. Bersama meja kecil yang sudah terlampau membuat nyaman, aku menulis dan menulis, mencoretkan apa pun yang mampir dalam otakku, memuaskan hasrat dalam hati untuk berkisah. Lanjutkan membaca “Kilas Balik”