Kau terbaring lemah di sana, wajahmu pucat, bibirmu bahkan tak memiliki rona lagi. Sekujur tubuhmu dipenuhi banyak kabel yang terhubung ke banyak alat yang ada di samping kanan kiri ranjangmu. Langkahku yang tertatih mendekat menujumu, membuatku mendapati pemandangan yang memilukan. Aku menggigit bibirku demi menahan desakan air mata yang sudah menggelayut di pelupuk mataku. Namun hujan itu jatuh juga, menderas bersama isakan-isakan yang tak mampu kutahan. Kutangkupkan tanganku untuk menutupi wajah yang basah oleh air mata. Ingatan dalam kepalaku memutar kejadian beberapa jam yang lalu.
Kategori: Cerpen
Masih Beruntung
Kau, sedari awal sudah memesona. Kau, sedari awal sudah begitu memikat.
Gaun Merah Muda
Pria berkemeja putih menunggu dengan jengah sambil membetulkan dasinya yang sudah rapi. Ia memainkan jemarinya di atas meja, mengetuk-ngetuk bosan. Ia menyeruput minumannya, kemudian matanya terfokus pada pintu masuk, menanti seseorang muncul di sana. Banyak teman pria maupun wanita yang menyapa sosok tampan itu, namun pria berhidung mancung itu memilih tersenyum sekilas dan menolak halus ketika diajak turun ke lantai dansa. Lanjutkan membaca “Gaun Merah Muda”
Penggebuk Drum Favoritku
Hug Me
Bolehkah aku memelukmu?
Bangkit Untuk Ibu (1)
Hanya Ada
Note: Aku sering cepat bosan dan malas akhir-akhir ini. Yang paling parah adalah aku jadi cengeng. Sikap yang ngingetin aku sama masa lalu.
Sebenernya kangen nulis review, tapi apa daya malas dan nggak mood melanda. Belum lagi waktu yang makin hari makin kerasa sempit ajah.
Happy Reading ^^
Potongan Kenangan
Diikutkan dalam Lomba Cerpen ‘The Wind Leading to Love’
Kimiko tersenyum dan di tangannya terdapat tumpukan kertas yang ditata secara rapi. Ia melihat sekali lagi tumpukan tersebut kemudian tangannya bergerak mengacak-acak tumpukan tersebut. Memisahkan sebuah kertas kecil seperti kartu dan menyusunnya di atas meja. Ia menatap sekali lagi susunan huruf yang ada di hadapannya. Senyumnya mengembang semakin lebar.
Tembok kaca
Ini cerita lanjutan dari novelku yang nggak jadi- jadi dengan judul 15:15 (Ketika Kita Bertemu)
Happy Reading. ^^
Matahari Selalu Ada
Title : Matahari Selalu Ada
Author : Cha
Cast : Indah dan Pak Surya
Length : Cerpen
Disclaimer : Cast yang ada punya Tuhan dan orang tuanya sendiri-sendiri tapi ide dan fanfic ini murni milikku.
Warning : Gaje, typo, aneh. Salah satu cerita pendek yang aku ikutin buat lomba dan kalah juga. Kekekeke. Cerita ini dibuat biar yang baca bisa percaya dengan harapan yang datang bersama dengan Matahari.
Happy reading!
Lanjutkan membaca “Matahari Selalu Ada”