Diposkan pada #30DWC, Puisi, Romance, Tantangan Menulis

Lelah dan Lelap

Di sini pada akhirnya aku berhenti

Menunggu bersama lelah seorang diri

Di sini akhirnya aku terduduk

Melamunkan diri yang tengah pilu

.

Kutatap sang langit

Memegahkan malam dengan gelap

Menghiasnya bintang berkelap-kelip

Juga bulan yang selalu pucat

.

Dalam keremangan kuresapkan lelah

Meniupkan semangat perlahan-lahan

Kupejamkan mata demi nikmati senyap

Asalkan tidak sampai diri ini terlelap

.

Satu detik, dua detik

Waktu bergulir begitu cepat

Malam kian larut kini

Dan sudah waktunya aku kembali

.

Sekalipun lelah ini belum cukup terobati

Namun, sang waktu tak akan mau berhenti

Sekalipun penat masih melingkupi diri

Tak dapat aku lakukan lagi selain bangkit

.

Terseret tertatih kaki ini melangkah

Mengupayakan tenaga terakhir

Sampai di tempat peristirahatan

Kurebahkan tubuh ini

.

Tak ada langit bertabur bintang di pelupuk mata

Hanya ada lampu kuning menemani

Juga genting berwarna kelam

Lebih suka menyendiri

.

Namun, secepat matahari terbit

Secepat itu pula lelap menghampiri

Berharap lelah berganti kala pagi

Bukannya makin penat dan suntuk hati

.

Gresik, 26 Juli 2017

Rizcha Mawadah

Diposkan pada #30DWC, Puisi, Romance, Tantangan Menulis

Senyap

Kembali dalam ruang hampa tanpa suara, tanpa cahaya

Kembali dalam ruang kosong tanpa satu pun teman

Terjebak dalam luka yang tanpa sebab

Terjerembab bersama duka yang tak terlihat

.

Hati ini selalu sampai pada tahap yang sama

Entah sudah ke berapa kaki ini terlindas

Oleh keputusasaan yang selalu datang menyergap

Oleh sakit yang tak jua hilang sekalipun aku mencoba menyingkirkan

.

Entah ini lagi-lagi firasat

Atau aku hanya bosan

Bisa saja aku lelah

Lalu berada dalam jengah

.

Tak kutahu mengapa aku begini lagi

Berada dalam fase penuh keanehan

Berada dalam ruang tanpa imaji

Tertatih mencari tangan-tangan pengangkat luka

Diposkan pada #30DWC, Puisi, Romance, Tantangan Menulis

Terperosok Bersama Rindu

Betapa bermain rasa bersamamu begitu indah

Membagi kisah dan rasa penuh cinta

Bahkan bertukar tawa di terik siang

Selalu bahagia dan cerah bagai awan dan biru langit

.

Tak peduli pada sekitar

Kau dan aku selalu penuh canda

Tertawa, terkikik, dan terbahak

Semua dalam segala suasana

.

Bolehkah ini selamanya

Bersamamu membagi peluh bahagia

Bersamamu menabur cinta

Terperosok dalam rindu berdua

.

Terpisah jarak bukan masalah

Asalkan senyummu selalu ada

Untuk menenangkan rindu yang membuncah

Menggantinya dengan tawa penuh bahagia